- Pemikiran dasar jamaah ini adalah takfir, mengkafirkan. Mereka mengkafirkan pelaku bidah / dosa besar yang terus menerus melakukannya dan tidak bertaubat darinya. Mereka juga mengkafirkan para penguasa yang tidak berhukum kepada hukum Allah secara mutlak tanpa perincian. Mereka juga mengkafirkan para ulama yang tidak mengkafirkan para penguasa tersebut. Mereka juga mengkafirkan orang-orang yang tidak menerima pemikiran mereka dan tidak bergabung bersama jamaah. Mereka jugamengkafirkan siapa yang bergabung lalu keluar, orang ini mereka hukumi murtad.
- Pemikiran dasar kedua bagi jamaah ini menyingkir dari masyarakat yang mereka anggap jahiliyah dan bagi mereka semua masyarakat di zaman ini adalah jahiliyah.
- Sejarah Islam tidak memiliki arti apa pun, sebab bagi mereka sejarah yang berarti hanyalah kisah al-Qur`an saja. Sebagaimana jamaah juga tidak menoleh kepada buku-buku induk para imam dan ulama di bidang akidah, tafsir dan lainnya.
- Mereka mengaku berdalil kepada al-Qur`an dan sunnah, namun seperti ahli bid’ah lainnya, hanya mengambil yang sejalan dengan akidah dan pemikiran mereka, sedangkan yang tidak sejalan maka mereka memiliki segala alasan untuk menolaknya.
- Menafsirkan hadits, “Kami adalah umat yang ummi…” secara salah, sehingga mereka mengajak kepadanya, menyeru jemaat agar tidak membaca dan menulis, dan mengharamkan belajar agama diluar kelompok mereka
- Jamaah ini menolak shalat jamaah dan Jum’at di masjid-masjid, karena bagi mereka masjid-masjid tersebut adalah masjid dhirar kecuali Masjidil Haram, masjid Nabi, masjid Quba dan Masjidil Aqsha, itu pun mereka hanya mau shalat di sana bila imamnya dari mereka.
- Jamaah meyakini bahwa amir mereka nurhasan al ubaidah adalah Mahdi, layaknya orang suci, jauh dari kesalahan, sampai Tai nya dianggap berharga
- Para tokoh jamaah mengklaim diri mereka telah mencapai derajat imamah dan ijtihad mutlak sehingga mereka berhak menyelisihi umat dan ijma’nya dari dulu hingga sekarang
1. Hadits tentang ucapan Umar r.a: إِنَّهُ لَا إِسْلَامَ إِلَّا بِجَمَاعَةٍ وَلَا جَمَاعَةَ إِلَّا بِإِمَارَةٍ وَلَا إِمَارَةَ إِلَّا بِطَاعَةٍ. _Ingatlah, sesungguhnya tidak ada Islam kecuali dengan berjama'ah, dan tidak ada jama'ah kecuali dengan adanya kepemimpinan, dan tidak ada (gunanya) kepemimpinan kecuali dengan ketaatan._ HR. Al-Darimi: 253 Berdasarkan hadits tsb maka ada sebagian kelompok meyakini bhw umat Islam yg selain kelompoknya itu tdk sah. Dengan kata lain, hadits tsb mengalahkan atas firman Allah dan sunnah Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam (dalil al-Qur'an & al-Hadits). Di dalam al-Qur'an dan al-Hadits dinyatakan bhw dg mengucapkan dua kalimat syahadat sesorang dinyatakan sudah sah menjadi Muslim yg haram jiwanya, hartanya dan harga dirinya. pokoknya kalau tdk menetapi jamaah, maka Islamya tdk sah alias kafir. Sehingga muncul amalan2 yg ekstrim seperti tdk boleh mendoakan pengampunan bagi orang tuanya sendiri yg tdk i...

Komentar
Posting Komentar