Langsung ke konten utama

Abah Nurhasan Al-Ubaidah vs Jokam


Banyak dari Jokam yang berpendirian kuat untuk mengikuti Abah Nurhasan, bahkan menganggap beliau adalah manusia sempurna dan hampir dianggap maksum dari salah. Tidak heran jika ada yang mencoba mengkritisi ‘ijtihad’ beliau atau meluruskan beberapa kekeliruan beliau maka akan dianggap terpengaruh, sesat dan syadz.
Abah Nurhasan adalah idola bagi warga Islam Jama’ah, nama beliau selalu disebut hampit disetiap acara Jokam sebagai satu-satunya putra terbaik Indonesia yang berjasa meng-Islam Jama’ah-kan Indonesia. Bahkan Ulama Muda Jokam (Biasa disebut MT) karena terlampau berlebihan dalam mengidolakan Abah Nurhasan, lupa untuk mempelajari sejarah Islam, siapa tokoh Ulama Islam zaman awal Islam, jika mereka ditanya siapa nama tabi’in, tabi’ut tabi’in, atau ulama penerus mereka maka akan sangat sedikit yang bisa menjawab dengan benar.
Jokam, memang mengaku sebagai fans/idola Syaikh KH. Nurhasan Al Ubaidah Lubis yang “katanya” alim, sholih dan dengan segala kesempurnaan yang kalian sematkan, seharusnya bisa mengikuti kebaikan-kebaikannya atau berusaha mengikuti kebaikannya, kalau belum mampu, minimal bercita-cita untuk seperti beliau.

1. Beliau hafal Quran, tapi kebanyakan Jokam malah alergi dengan Orang yang hafal Qur’an

Katanya, Abah Nurhasan adalah seorang Hafidz A-Qur’an walau ini hanyalah “katanya”, anggap saja benar. Namun mengapa kebanyakan pengikut setia beliau (baca: ghuluw dan taqlid buta terhadap beliau) malah alergi dengan gerakan menghafal al-Qur’an.
Ini adalah kenyataan, terlebih setelah penonaktifan 3 Ulama Jokam yang hafidz Al-Qur’an, dikabarkan ada satu daerah yang melarang gerakan Tahfidz Al-Qur’an karena pernah seorang penasehat Jokam mengatakan “Buat apa hafal quran tapi gak faham jamaah!! Mati masuk neraka!! Mending bodoh tapi paham jamaah!! Gak ada gunanya pinter tapi gak paham jamaah!!”

2. Beliau berjenggot,tapi kebanyakan Jokam malah alergi dengan orang yang berjenggot

Mungkin ini adalah bentuk dari tidak tasyabbuh dengan kaum Salafiyyin yang kebanyakan berjenggot. Namun mereka lupa bahwa perintah berjenggot itu dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bukan ciptaan ulama atau ustadz Salafi. Tidak jarang kami sewaktu masih di Jokam mendengar candaan dari Jokam muda yang ngomong ke orang yang berjenggot, “Kayak kambing”.

3. Beliau suka pakai jubah atau gamis, tapi kebanyakan Jokam malah alergi melihat orang pakai jubah

Ini juga mungkin bentuk agar tidak tasyabbuh dengan Salafiyyin atau teroris, kata mereka. Baru-baru ini, pondok pusat Jokam, pondok Wali Barokah Kediri mengeluarkan fatwa pelarangan penggunaan gamis bagi siswa pondok. Lihat rekamannya disini. Fatwa semacam ini sudah lebih dahulu diberlakukan di pondok Al-Ubaidah Kertosono lalu disusul pondok Tri Barokah Bangsal Kediri.

4. Beliau Pintar bahasa Arab & nahwu shorof, tapi 
kebanyakan Jokam malah alergi belajar bahasa Arab & Nahwu Shorof

Kata salah satu Ulama Jokam mempelajari bahasa Arab itu bukanlah kewajiban. Pondok Nahwa Shorof Jokam yang sangat populer, Millenium Alfina Lengkong pun akhirnya dibubarkan. “Ilmu Nahwu merusak kemanqulan”, begitu katanya.

5. Beliau pintar dalam bidang fiqh, usul fiqh dan sebagainya tapi kebanyakan Jokam malah alergi dengan fiqh, usul fiqh, dan sebagainya

Tersebar doktrin di Jokam kalau mempelajari ilmu seperti diatas dianggap ilmu setan, kitab karangan, penuh rokyi dan tempat duduknya nanti di neraka.

6. Beliau belajar di Makkah-Madinah, tapi kebanyakan Jokam alergi dengan lulusan Makkah-Madinah, Bahkan mengatakan Makkah-Madinah tidak lagi murni



Ini adalah sebuah fitnah kejam terhadap dua kota suci Islam. Dua kota yang mulia ini bahkan sudah dijamin oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bebas dari bid’ah dan kesesatan, Dajjal pun terhalangi dari keduanya. Salah satu Guru Tes Kertosono sekaligus Ulama pakubumi jokam pernah berkata, “Kalau mau cepat murtad belajarlah di Makkah-Madinah”.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Fatonah, Bitonah, Budi Luhur (FBBL)

Disebagian wilayah, Islam Jamaah mendapat penolakan oleh masyarakat karena akidahnya menyimpang yaitu mengkafirkan,menajiskan dan menghalakan harta kaum muslim (mencuri). Umtuk itu Islam Jamaah memiliki 3 prinsip untuk menghadapi masyarakat sampai kepada pemerintahan yaitu Fatonah,Bitonah,Budi Luhur 1. Fatonah: yaitu cerdas dalam membaca situasi ketika menyampaikan hal hal terkait LDII 2. Bitonah: membolehkan berbohong untuk menutupi ajaran mereka (Takiyah) 3. Budi luhur: dituntut untuk menunjukkan perilaku baik, lemah lembut dan ramah untuk merebut simpati masyarakat Dari ketiga prinsip tersebut jelas merupakan kebathilan, kenapa? Khalifah Umar bin Abdul Aziz mengatakan, “Jika engkau melihat ada sekelompok orang yang berbisik-bisik membicarakan masalah agama tanpa ingin diketahui orang lain maka ketahuilah bahwa mereka itu di atas landasan kesesatan” (Riwayat Darimi no 307). Karena ajaran islam yang diajarkan rosulullah sudah jelas tanpa harus ditutup t...

PENGERTIAN DALIL 'LA ISLAMA ILLA BIL JAMAAH'

1. Hadits tentang ucapan Umar r.a: إِنَّهُ لَا إِسْلَامَ إِلَّا بِجَمَاعَةٍ وَلَا جَمَاعَةَ إِلَّا بِإِمَارَةٍ وَلَا إِمَارَةَ إِلَّا بِطَاعَةٍ. _Ingatlah, sesungguhnya tidak ada Islam kecuali dengan berjama'ah, dan tidak ada jama'ah kecuali dengan adanya kepemimpinan, dan tidak ada (gunanya) kepemimpinan kecuali dengan ketaatan._ HR. Al-Darimi: 253 Berdasarkan hadits tsb maka ada sebagian kelompok meyakini bhw umat Islam yg selain kelompoknya itu tdk sah. Dengan kata lain, hadits tsb mengalahkan atas firman Allah dan sunnah Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam (dalil al-Qur'an & al-Hadits). Di dalam al-Qur'an dan al-Hadits dinyatakan bhw dg mengucapkan dua kalimat syahadat sesorang dinyatakan sudah sah menjadi Muslim yg haram jiwanya, hartanya dan harga dirinya. pokoknya kalau tdk menetapi jamaah, maka Islamya tdk sah alias kafir. Sehingga muncul amalan2 yg ekstrim seperti tdk boleh mendoakan pengampunan bagi orang tuanya sendiri yg tdk i...

Jokam Bertanya Ustadz Dzulqarnain Menjawab

Pada malam senin bulan Desember 2008 saya   berbincang-bincang dengan tokoh serta para mubalig LDII tentang peristiwa yang terjadi pada pak Mauludin. Saya memberikan pendapat pada mereka ”alangkah baiknya kita cari tahu berita yang sebenarnya terjadi pada Pak Mauludin,agar kegundahan hati kita terjawab”, sebagian dari mereka menolak dan memberikan alasan “kita TAAT IMAM saja,kita   tidak usah mencari-cari sesuatu yang telah di ijtihadkan imam yang jelas Mauludin telah murtad”. Alhamdulillah saya bertemu dengan Pak Irwan Taniboya (Mantan Ketua DPD LDII PALU dan sekarang menjadi donatur LDII di Gorontalo) dan Ustadz Romy yang tidak lain adalah menantunya Pak Irwan sekaligus Mubalig desa LDII.di sela-sela pembicaraan saya menyodorkan nomor telepon Pak Hamzah Balikpapan agar dengan nomor itu bisa kita dapatkan info dan melacak keberadaan pak Mauludin. Dan Alhamdulillah membuahkan hasil dan kami pun menjalin informasi dengan Mauludin seputar yang terjadi. ...