Seperti yang sering kita dengar dari para penerobos pusat ketika mereka turba ke daerah-daerah. Terlebih lagi bagi yang pernah mondok di pondok pesantren Wali Barokah, kediri (penulis adalah alumni pondok pesantran Wali Barokah lulusan agustus 2018) hampir setiap hari mendengar nasehat bahwa jamaah ini adalah yang pertama kali berdiri yakni pada tahun 1941. Namun, benarkah klaim itu
Tidak ada bukti valid dan tidak ada saksi. Semua sumber berita mengenai Abah Nurhasan di baiat tahun 1941 berasal dari pusat. Itupun hanya dari dua atau tiga orang saudara-saudaranya
Jika memang Abah Nurhasan telah sah di baiat tahun 1941, lalu mengapa tahun 1960 di Gadingmangu masih mengadakan pemilihan imam lagi ? Bukannya tinggal mengumumkan saja bahwa Abah telah sah di baiat tahun 1941 ?Tidak ada bukti valid dan tidak ada saksi. Semua sumber berita mengenai Abah Nurhasan di baiat tahun 1941 berasal dari pusat. Itupun hanya dari dua atau tiga orang saudara-saudaranya
Kalau memang Abah Nurhasan sudah sah di baiat tahun 1941, mengapa tidak pernah kita dengar. satu saja dari murid Abah yang baiat antara tahun 1941 sampai tahun 1960 ?
Mungkinkah selama kira-kira 20 tahun Abah Nurhasan merahasiakan baiat dan keimamannya ? Padahal berapa banyak murid Abah yang meninggal selama itu?, tegakah Abah Nurhasan membiarkan murid-muridnya meninggal dalam keadaan mati kafir, mati jahiliyyah karena tidak baiat pada Abah sebagaimana yang dimanqulkan ?
Ajaran Abah Nurhasan menghalalkan dusta atau bithonah (FBBL). Apakah Abah sedang berbudi luhur (baca: membohongi) murid-muridnya dengan cerita itu ?
Kisah dari Ustadz Bambang Irawan rahimahullah, bahwa cerita Abah Nurhasan di baiat tahun 1941 itu hanya karangan saya (Ustadz Bambang) bersama Drs. Nurhasyim yang sengaja dibuat dan disebar atas perintah Abah. karena Abah tahu bahwa ada Wali Fatah yang dibaiat lebih dulu yaitu tahun 1953. Maka dengan cerita karangan itu, berdasarkan dalil “tetapilah pada baiat yang awal”, maka menanglah Abah Nurhasan.
Komentar
Posting Komentar