IMAAMAH
BENARKAH BAHWA PUNYA "IMAM" ITU ADALAH PERKARA WAJIB???
BACALAH PENJELASAN DARI ULAMA AHLUS SUNNAH BERIKUT, AGAR KITA TIDAK TERTIPU DAN DISESATKAN!!!
Al-Allamah Bukhait Al-Muthi’iy mengatakan dalam kitabnya Sullamul Wushul Hasyiyatu Nihayatis Suul sebagai berikut:
“Saya katakan: Masalah wajibnya mengangkat seorang Imam ‘Aam (Imam bagi segenap kaum Muslimin), tanpa diragukan lagi termasuk permasalahan furu’ fiqhiyyah.
Bukan termasuk ushuludin.
Dasarnya adalah ijma’ yang sudah mutawatir semenjak zaman sahabat. Hukumnya hanya WAJIB KIFAYAH".
=====
Dalam Minhajus Sunnah An-Nabawiyyah, diriwayatkan seorang penganut faham Syi’ah Imamiyah yang bernama Ibnul Muthahhir Al-Hulli, dia berkata :
***** “Amma Ba’du, Risalah yang mulia dan makalah yang menyentuh ini mencantumkan tuntutan terpenting dalam hukum Islam dan termasuk masalah kaum muslimin yang sangat agung, yaitu masalah ‘Imamah’.
Hanya melalui masalah itulah derajat yang mulia dapat diraih.
Masalah ‘Imamah’ termasuk salah satu rukun iman, yang merupakan sebab seseorang dapat kekal di dalam syurga serta dapat terhindar dari murka Allah. *****
Inilah pokok aqidah/ ushuluddin bagi Kaum Syi'ah yang banyak diadopsi oleh kelompok-kelompok hizbiy yang MEWAJIBKAN bab KEIMAMAN yang secara sadar atau tidak sadar telah MENAMBAH rukun iman yang telah ditetapkan oleh Alloh dan Rosul-Nya.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah membantah aqidah pokok Syi'ah tersebut di atas yang telah banyak diadopsi oleh kelompok-kelompok hizbiyyah.
Beliau mengemukakan sebagai berikut:
“Sesungguhnya yang berpendapat bahwa masalah ‘Imamah’ merupakan tuntutan yang paling urgen di dalam hukum Islam dan merupakan masalah kaum muslimin yang paling mulia adalah DUSTA BELAKA berdasarkan ijma’ (kesepakatan) kaum muslimin, baik dari kalangan Ahlus Sunnah maupun kalangan Syi’ah.
Bahkan pendapat seperti itu adalah sebuah kekufuran. Sebab MASALAH IMAN KEPADA ALLOH dan ROSUL-Nya lebih penting daripada masalah ’Imamah’.
Hal itu sudah sangat dimaklumi di dalam dienul Islam.
Seorang kafir tidak akan menjadi seorang mukmin hingga ia "bersyahadat Laa Ilaaha Illallaahu wa Anna Muhammadan Rasulullah".
Atas dasar itulah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam memerangi orang-orang kafir.
Beliau Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Aku diperintah untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tidak ada ilah kecuali Allah dan aku adalah Rasulullah, kemudian mereka menegakkan shalat dan membayar zakat.
Maka bila mereka melakukan hal itu terjagalah dariku darah dan harta mereka kecuali dengan haknya.” [HR. Bukhari no.25, Muslim no.22]
Perlu dimaklumi bagi kita semua, apabila didapatkan masalah kaum muslimin yang paling mulia dan tujuan yang paling penting dalam agama ini, tentunya akan disebutkan dalam Kitabullah lebih banyak daripada perkara selainnya.
Dan demikian pula keterangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam tentang perkara tersebut, tentunya akan lebih utama dan lebih banyak daripada keterangan beliau terhadap perkara lainnya.
Sementara kita lihat Al Qur`an penuh dengan penyebutan tauhidullah, nama-nama-Nya dan sifat-sifat-Nya, ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan)-Nya, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, kisah-kisah, perintah dan larangan, hukum had dan kewajiban-kewajiban.
Tidak demikian halnya dengan masalah imamah.
(Maka kalau dikatakan bahwa masalah imamah itu lebih utama/penting dan lebih mulia daripada yang lainnya, pen) lalu bagaimana bisa Al Qur`an itu dipenuhi dengan selain perkara yang lebih penting/utama dan lebih mulia?!”
(Minhajus Sunnah An-Nabawiyyah I/16).
****************
Semoga Alloh memberikan taufiq dan hidayah kepada kita semua, aamiiin!!!
Komentar
Posting Komentar