DIMANA LETAK SESATNYA ILMU MANKUL ?
kalau yang di maksud mankul adalah mengajarkan qur,an hadits kata perkata di maknai, lalu di terjemahkan kedalam bahasa indonesia sesuai tafsir..ini tidak mengapa...bahkan ini bermafaat bagi orang2 islam yang awam yang ga mengerti bahasa arab.
Namun ketika umat islam lain cara belajar agamanya tidak seperti cara yang di praktekkan dalam islam jamaah lalu di vonis:
-TIDAK SYAH ILMUNYA
-MAKA TIDAK SYAH AMALANYA
-MAKA TIDAK SYAH ISLAMNYA
berujung pada pengkafiran...: "KALAU ISLAM NYA TIDAK SYAH ..APALAGI NAMANYA KALAU BUKAN KAFIR ?"
-TIDAK SYAH ILMUNYA
-MAKA TIDAK SYAH AMALANYA
-MAKA TIDAK SYAH ISLAMNYA
berujung pada pengkafiran...: "KALAU ISLAM NYA TIDAK SYAH ..APALAGI NAMANYA KALAU BUKAN KAFIR ?"
Lalu di jejalkan doktrin : satu2nya putra terbaik bangsa yang membawa kebenaran QHJ secara MMM hanyalah abah Nur Hasan.. sehingga membuat pengikutnya yakin, bahwa di indonesia yang boleh di ambil ilmunya hanya dari jalur abah Nur Hasan.
apalagi sampai keluar fatwa :
Mereka( selain IJ) keliatanya ibadah padahal cuma kiprah
Kita yang keliatanya kiprah maka semuanya di hitung ibadah.
Mereka( selain IJ) keliatanya ibadah padahal cuma kiprah
Kita yang keliatanya kiprah maka semuanya di hitung ibadah.
ITULAH LETAK KESESATANYA.
padahal kalau kita lihat faktanya, mubaligh yang mengajar dalam islam jamaah rata2 :
- ga ngerti bahasa arab, nahwu, shorof, mubalaghah,bayan,dll.
-ga ngerti mustholah hadits
- ga ngerti rujukan keterangan ( asbabunnuzulnya, tafsir makna katanya)
- setiap muballigh kadar penerimaanya berbeda2, sehingga bisa saja banyak kesalahan.
- setiap muballigh dalam mankulanya ada yang kadang ngantuk..lengah, ga fokus, salah dengar, lupa, yang absen dll, sehingga bisa saja salah dalam memahaminya.
- tinggal hitung...ketika ada 1000 orang mubaligh yang berbeda lulusan pusat, salah dalam memaknai 1 kata saja... maka akan ada berapa ribu kesalahan makna kata yang tersebar dalam akar rumput islam jamaah ?
- ga ngerti bahasa arab, nahwu, shorof, mubalaghah,bayan,dll.
-ga ngerti mustholah hadits
- ga ngerti rujukan keterangan ( asbabunnuzulnya, tafsir makna katanya)
- setiap muballigh kadar penerimaanya berbeda2, sehingga bisa saja banyak kesalahan.
- setiap muballigh dalam mankulanya ada yang kadang ngantuk..lengah, ga fokus, salah dengar, lupa, yang absen dll, sehingga bisa saja salah dalam memahaminya.
- tinggal hitung...ketika ada 1000 orang mubaligh yang berbeda lulusan pusat, salah dalam memaknai 1 kata saja... maka akan ada berapa ribu kesalahan makna kata yang tersebar dalam akar rumput islam jamaah ?
INIKAH YANG DI SEBUT MURNI ?
Makanya tak heran banyak kita temukan di lapangan antara mankulan pusat dengan pondok mini berbeda.
antara mankulan tahun ini dengan tahun lalu berbeda,anyara mankulan tahun ini dengan tahun depan berbeda, dengan alasan sudah di taskhihkan,
antara mankulan tahun ini dengan tahun lalu berbeda,anyara mankulan tahun ini dengan tahun depan berbeda, dengan alasan sudah di taskhihkan,
Antara mankulan satu guru dengan guru lain berbeda.
BUKANKAH ISLAM SUDAH SEMPURNA SEJAK WAFATNYA NABI ?
BUKANKAH QUR,AN, HADITS DAN TAFSIR SUDAH LENGKAP TERBUKUKAN ?
BUKANKAH QUR,AN, HADITS DAN TAFSIR SUDAH LENGKAP TERBUKUKAN ?
Ko makna dan tafsirnya tiap tahun berubah2, tiap tahun ada pentasikhan dengan alasan menuju kesempurnaan ?
Kalau ilmu mankul itu benar, kenapa pusat ga menerbitkan qur,an baku yang di cetak lengkap dengan makna nya,keteranganya, asbabunnuzulnya, rujukanya, penanggung jawabnya, ..!!! Dan di beri judul:
QUR,AN TAFSIR MANKUL ABAH NH ???
bukankah ini akan lebih valid ?
Yang terjadi di lapangan ketika di tanya ,mereka hanya bilang:
POKOKNYA MANKULNYA DARI PUSAT BEGINI.
padahal sudah jelas2 salah.
POKOKNYA MANKULNYA DARI PUSAT BEGINI.
padahal sudah jelas2 salah.
padahal kalau kita jeli Perkataan " POKOKNYA MANKULNYA BEGINI" sama dengan perkataan TAQLID BUTANYA orang2 musyrik terhadap NENEK MOYANGNYA.
Seperti dalam kutipan surat Al Baqoroh ayat 170 :
وإذا قيل لهم اتبعوا ما أنزل الله قالوا بل نتبع ما ألفينا عليه آباءنا أولو كان آباؤهم لا يعقلون شيئا ولا يهتدون
Artinya :
Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah,” mereka menjawab: “(TIDAK), KAMI HANYA MENGIKUTI APA YANG KAMI DAPATI DARI NENEK MOYANG KAMI”. “(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apa pun, dan tidak mendapat petunjuk?”
Kata:" POKOKNYA MANKULNYA BEGINI "
=mirip dengan perkataan orang musurik =
POKOKNYA NENEK MOYANG KAMI DULU
BEGINI...
=mirip dengan perkataan orang musurik =
POKOKNYA NENEK MOYANG KAMI DULU
BEGINI...
Lapangan amal sholih bagi seluruh ulama Ij, untuk membuat ALQUR,AN LENGKAP DENGAN MAKNA,KETERANGAN,TAFSIR,ASBABUNNUZUL, DLL nya. Sehingga bukan hanya bermanfaat bagi kaum IJ, tapi sebagai media amar ma,ruf pada selain IJ..
Komentar
Posting Komentar